Batu alam merupakan salah satu pernik atau aksesoris yang bisa digunakan untuk memperindah rumah anda bila kita cermat dalam memilih dan memasangnya dengan benar oleh tukang yang berpengalaman..
Dipasaran terdapat beraneka jenis material yang sering dipakai untuk melapisi dinding. Salah satu material adalah batu alam salah satunya. Dimana dia akan mampu membuat tampilan ruangan menjadi alami karena bentuk, tekstur, dan motifnya.
Pada saat pemasangan, material ini dapat menghasilkan beragam pola dan tampilan. Bisa anda pasang dengan pola seperti batu bata dinding, susun sirih, kotak-kotak bujur sangkar, pemasangan maju mundur, dan sebagainya. Bahkan anda bisa memberikan sedikit sentuhan seni sesuai dengan karakter batu alam yang dipakai untuk mempercantiknya. Baik kita ulas beberapa jenis batu alam yang sering dijumpai dipasaran:
Batu kali
Ciri utama dari batu kali adalah berupa Bongkah bongkahan. Batu ini biasa digunakan untuk fondasi rumah. Meski begitu, tersedia juga batu kali lempengan. Bentuk dan ukurannya biasanya tidak teratur. Lempengan batu ini biasa dipakai untuk lapisan dinding ataupun lantai.
Butuh tukang yang berpengalaman dan ahli untuk mendapatkan hasil yang rapi karena ketidak teraturan bentuk tersebut akan membuat proses pemasangan yang rumit. Bentuk dan ukuran yang tidak beraturan jelas membuat proses pemasangan agak sulit.
Batu Candi
Bentunya berupa lempengan lempengan, tekstur kasar dan berpori besar sehingga mudah menyerap air. Bila sering terkena air maka warna akan berubah makin kelam hitam. Ukuran yang umum kita jumpai adalah 10 cm x 20 cm, 15 cm x 30 cm, dan 20 cm x 20 cm. ukuran yang lebih besar juga ada sama dengan ukuran keramik yang sering jumpai.
Penggunaan batu canti umumnya pada eksterior semisal teras dan pagar. Bilamana dipakai didalam ruangan berfungsi sebatas pemanis saja.
Batu paras
Dari namanya tentunya akan memiliki tekstur lebih halus. Pembuatan dibantu oleh mesin untuk menghaluskan permukaan. Pilihan warna yang ada beragam mulai dari hijau, cokelat, putih, kuning. Ukuran umum yang kita jumpai adalah 10 cm x 10 cm sampai 20 cm x 40 cm.
Batu paras bisa disesuaikan penggunaannya baik interior maupun ekterior dan juga sebagai aksen dinding atau lantai. Bila akan anda gunakan di luar, maka perlu proses pelapisan dikarenakan sifat porositinya yang tinggi akan menyebabkan mudah ditumbuhi jamur karena batu ini mudah lembab.
Untuk pemasangan, perlu anda gunakan adukan semen yang agak lembek agar dapat terikat dengan kuat ke dinding.
Batu Andesit.
Memiliki tingkat kekerasan yang lumayan tinggi, tingkat porositinya relative kecil dan berpori rapat. Warnya gelap dan ukuran yang dijumpai di pasaran adalah 5 cm x 20 cm, sampai 20 cm x 40 cm dan mempunyai ketebalan umumnya 3-4 cm.
batu Andesit sangat cocok dimanapun ruangan anda, pola pemasangan biasanya adalah pola susun bata yang menjadikannya sebagai struktur pelapis dinding kuat karena saling mengikat.
Batu Palimanan
Batu palimanan teridiri atas dua jenis, yakni batuan yang pertama sifatnya keras berwarna krem dan permukaannya bertekstur garis-garis yang tidak beraturan.
Kondisi batu yang sifatnya agak keras itu banyak digunakan sebagai bahan tempelan pada dinding tembok untuk eksterior maupun sebagai dekorasi karena keindahan tekstur.
Perawatan untuk Batu Alam
Udara yang tercemar maupun karena pengaruh komposisi senyawa dalam udara itu sendiri bisa membuat beberapa senyawa dalam material menjadi rusak, tidak terkecuali pada batu alam yang anda gunakan. Sekarang sudah banyak ditawarkan product-product untuk perawatan batu,
1. Semen perekat
Merupakan perekat khusus untuk batu alam. Semen ini di klaim terdiri dari bahan perekat batu dan beberapa aditif yang menghasilkan semen yang siap pakai, praktis, flexibel dan mudah digunakan di bidang datar maupun bidang tegak.
2. Perontok Lumut
Terkadang udara juga mengandung spora yang merupakan bibit lumut. Di dukung udara lembab atau curah hujan yang tinggi menyebabkan spora yang menempel di tanah, kayu maupun batu akan tumbuh. Ada yang suka tumbuhnya lumut di dinding batu alamnya karena akan menambah kesan alami tapi ada juga yang tidak suka akan tumbuhnya lumut. Disamping memberi kesan kotor juga akan merusak batu itu sendiri karena dalam metabolismenya golongan lumut memakan batu itu sendiri untuk diurai ke dalam senyawa yang lebih sederhana.
3. Coating Stone
Bahan asam tidak hanya datang bahan kimia perontok lumut, namun juga pengaruh pencemaran udara. Pencemar atau polutan yang terdapat di udara yang biasanya sulfur yang berasala dari bahan bakar minyak akan tercampur air hujan hingga terjadi hujan asam yang merusak bahan-bahan kayu, batu dan logam. Untuk itu perlu dilakukan perlindungan pada bahan-bahan tersebut. Pada kayu dan logam sering dilakukan pelapisan cat. Namun pengecatan pada batu tidak bisa dilakukan karena akan merusak warna alami pada batu. Maka coating adalah satu-satunya pilihan untuk melapisi batu agar terhindar dari udara dan pencemar lain. Karena coating stone dari product ini tidak berwarna alias transparan kecuali coating khusus batu candi yang di beri warna hitam, alasannnya agar batu candi yang sudah berwarna hitam menjadi lebih tegas warnanya namun tetap tidak meninggalkan kesan alaminya.
coating ini terdiri dari glossy bagi yang suka tampilan mengkilap, doff bagi yang suka tampil natural. Tampilan doff cocok bagi yang mempunyai selera minimalis karena tampilannya persis sebelum di lakukan pelapisan,akan tetapi sesungguhnya sudah terlapisi. Disamping itu ada juga water repellent yang menghasilkan tampilan benar-benar mirip batu tanpa coating namun sifatnya menolak air
Dipasaran terdapat beraneka jenis material yang sering dipakai untuk melapisi dinding. Salah satu material adalah batu alam salah satunya. Dimana dia akan mampu membuat tampilan ruangan menjadi alami karena bentuk, tekstur, dan motifnya.
Pada saat pemasangan, material ini dapat menghasilkan beragam pola dan tampilan. Bisa anda pasang dengan pola seperti batu bata dinding, susun sirih, kotak-kotak bujur sangkar, pemasangan maju mundur, dan sebagainya. Bahkan anda bisa memberikan sedikit sentuhan seni sesuai dengan karakter batu alam yang dipakai untuk mempercantiknya. Baik kita ulas beberapa jenis batu alam yang sering dijumpai dipasaran:
Batu kali
Ciri utama dari batu kali adalah berupa Bongkah bongkahan. Batu ini biasa digunakan untuk fondasi rumah. Meski begitu, tersedia juga batu kali lempengan. Bentuk dan ukurannya biasanya tidak teratur. Lempengan batu ini biasa dipakai untuk lapisan dinding ataupun lantai.
Butuh tukang yang berpengalaman dan ahli untuk mendapatkan hasil yang rapi karena ketidak teraturan bentuk tersebut akan membuat proses pemasangan yang rumit. Bentuk dan ukuran yang tidak beraturan jelas membuat proses pemasangan agak sulit.
Batu Candi
Bentunya berupa lempengan lempengan, tekstur kasar dan berpori besar sehingga mudah menyerap air. Bila sering terkena air maka warna akan berubah makin kelam hitam. Ukuran yang umum kita jumpai adalah 10 cm x 20 cm, 15 cm x 30 cm, dan 20 cm x 20 cm. ukuran yang lebih besar juga ada sama dengan ukuran keramik yang sering jumpai.
Penggunaan batu canti umumnya pada eksterior semisal teras dan pagar. Bilamana dipakai didalam ruangan berfungsi sebatas pemanis saja.
Batu paras
Dari namanya tentunya akan memiliki tekstur lebih halus. Pembuatan dibantu oleh mesin untuk menghaluskan permukaan. Pilihan warna yang ada beragam mulai dari hijau, cokelat, putih, kuning. Ukuran umum yang kita jumpai adalah 10 cm x 10 cm sampai 20 cm x 40 cm.
Batu paras bisa disesuaikan penggunaannya baik interior maupun ekterior dan juga sebagai aksen dinding atau lantai. Bila akan anda gunakan di luar, maka perlu proses pelapisan dikarenakan sifat porositinya yang tinggi akan menyebabkan mudah ditumbuhi jamur karena batu ini mudah lembab.
Untuk pemasangan, perlu anda gunakan adukan semen yang agak lembek agar dapat terikat dengan kuat ke dinding.
Batu Andesit.
Memiliki tingkat kekerasan yang lumayan tinggi, tingkat porositinya relative kecil dan berpori rapat. Warnya gelap dan ukuran yang dijumpai di pasaran adalah 5 cm x 20 cm, sampai 20 cm x 40 cm dan mempunyai ketebalan umumnya 3-4 cm.
batu Andesit sangat cocok dimanapun ruangan anda, pola pemasangan biasanya adalah pola susun bata yang menjadikannya sebagai struktur pelapis dinding kuat karena saling mengikat.
Batu Palimanan
Batu palimanan teridiri atas dua jenis, yakni batuan yang pertama sifatnya keras berwarna krem dan permukaannya bertekstur garis-garis yang tidak beraturan.
Kondisi batu yang sifatnya agak keras itu banyak digunakan sebagai bahan tempelan pada dinding tembok untuk eksterior maupun sebagai dekorasi karena keindahan tekstur.
Perawatan untuk Batu Alam
Udara yang tercemar maupun karena pengaruh komposisi senyawa dalam udara itu sendiri bisa membuat beberapa senyawa dalam material menjadi rusak, tidak terkecuali pada batu alam yang anda gunakan. Sekarang sudah banyak ditawarkan product-product untuk perawatan batu,
1. Semen perekat
Merupakan perekat khusus untuk batu alam. Semen ini di klaim terdiri dari bahan perekat batu dan beberapa aditif yang menghasilkan semen yang siap pakai, praktis, flexibel dan mudah digunakan di bidang datar maupun bidang tegak.
2. Perontok Lumut
Terkadang udara juga mengandung spora yang merupakan bibit lumut. Di dukung udara lembab atau curah hujan yang tinggi menyebabkan spora yang menempel di tanah, kayu maupun batu akan tumbuh. Ada yang suka tumbuhnya lumut di dinding batu alamnya karena akan menambah kesan alami tapi ada juga yang tidak suka akan tumbuhnya lumut. Disamping memberi kesan kotor juga akan merusak batu itu sendiri karena dalam metabolismenya golongan lumut memakan batu itu sendiri untuk diurai ke dalam senyawa yang lebih sederhana.
3. Coating Stone
Bahan asam tidak hanya datang bahan kimia perontok lumut, namun juga pengaruh pencemaran udara. Pencemar atau polutan yang terdapat di udara yang biasanya sulfur yang berasala dari bahan bakar minyak akan tercampur air hujan hingga terjadi hujan asam yang merusak bahan-bahan kayu, batu dan logam. Untuk itu perlu dilakukan perlindungan pada bahan-bahan tersebut. Pada kayu dan logam sering dilakukan pelapisan cat. Namun pengecatan pada batu tidak bisa dilakukan karena akan merusak warna alami pada batu. Maka coating adalah satu-satunya pilihan untuk melapisi batu agar terhindar dari udara dan pencemar lain. Karena coating stone dari product ini tidak berwarna alias transparan kecuali coating khusus batu candi yang di beri warna hitam, alasannnya agar batu candi yang sudah berwarna hitam menjadi lebih tegas warnanya namun tetap tidak meninggalkan kesan alaminya.
coating ini terdiri dari glossy bagi yang suka tampilan mengkilap, doff bagi yang suka tampil natural. Tampilan doff cocok bagi yang mempunyai selera minimalis karena tampilannya persis sebelum di lakukan pelapisan,akan tetapi sesungguhnya sudah terlapisi. Disamping itu ada juga water repellent yang menghasilkan tampilan benar-benar mirip batu tanpa coating namun sifatnya menolak air
Di dunia batu alam Indonesia, biasanya untuk membuat ornament dan relief batu alam mempergunakan batu candi dan batu paras. Namun yang sering dipakai adalah batu paras dikarenakan warnanya yang terang, putih ke-kuningan, membuat visualisasi ukiran menjadi lebih tampak serta batunya lebih empuk saat di pahat dari pada menggunakan batu candi yang berwarna gelap dan bahannya lebih keras.
Pengertian Ornament adalah ukiran gambar-gambar tertentu pada permukaan batu sesuai ukuran. Ukuran-ukuran pada ornament diantaranya 10 x 10, 15 x 15, 20 x 20, 30 x 30 dan 40 x 40 (semuanya dalam centimeter) atau bisa juga memesan ukuran lain diluar ukuran baku misalnya 25 x 25 dan seterusnya. Gambar atau motif pada ornament biasanya berbentuk bunga-bungaan.
Sedangkan pengertian Relief adalah ukiran pada permukaan batu dengan ukuran bebas dan biasanya berukuran besar, misalnya 50cm x 120cm, 1m x 3m, hingga ukuran lebih besar sekalipun, sesuai pesanan. Biasanya ukuran Relief tersebut tidak dibuat dari satu lempeng batu melainkan beberapa bagian yang kemudian pada proses pemasangannya, bagian-bagian yang terpisah itu lalu ditempelkan di dinding dan disambungkan menjadi satu gambar utuh sambil menambalnya pada pertemuan tiap bagiannya hingga rapi. Misalnya saja Relief ukuran 1m x 3m biasanya dibuat dari 12 lembar lempengan batu ukuran 50cm x 50cm. Hal ini dimaksudkan agar pada saat pemasangannya menjadi lebih ringan. Namun demikian, sebenarnya bisa saja memesan Relief ukuran besar, misalnya ukuran 1m x 2m dari satu lempeng batu, namun tentunya dalam hal ini harga pun menjadi semakin mahal.
Secara sederhana bentuk dan hasil ukiran pada Relief terbagi 2, yaitu Relief 2 dimensi dan Relief 3 dimensi. Relief dengan ukiran 2 dimensi ini pengerjaannya tidak terlalu rumit dan detail, hasil ukirannya hanya tampak dari arah depan. Beberapa jenis tanaman, seperti bambu, pohon pisang, ilalang dan bunga-bungaan, biasa dipakai sebagai tema Relief ini.
Sedangkan ukiran Relief 3 dimensi lebih rumit dan detail, dikarenakan bentuk visualisasi dari hasil ukirannya harus juga bisa dinikmati dari samping kiri dan kanan selain tentunya dari arah depan bidang Relief. Sebagai contoh, Relief 3 dimensi yang mengambil tema Ramayana, penggambaran tokohnya akan tampak hidup, struktur tubuhnya, seperti tangan yang mengacung, atau tubuh kuda yang diukir laksana menempel hingga penggambaran tetumbuhan seperti dahan dan rantingnya yang di ukir sedetail mungkin.
Ornamenent dan Relief batu alam ada pula yang berbentuk bolong dan tembus hingga pemandangan di belakangnya tampak, jenis ini disebut Ornament Loster dan Relief Loster. Biasanya bentuk loster ini dipasang pada bidang pagar atau sebagai pengganti partisi.
Pengertian Ornament adalah ukiran gambar-gambar tertentu pada permukaan batu sesuai ukuran. Ukuran-ukuran pada ornament diantaranya 10 x 10, 15 x 15, 20 x 20, 30 x 30 dan 40 x 40 (semuanya dalam centimeter) atau bisa juga memesan ukuran lain diluar ukuran baku misalnya 25 x 25 dan seterusnya. Gambar atau motif pada ornament biasanya berbentuk bunga-bungaan.
Sedangkan pengertian Relief adalah ukiran pada permukaan batu dengan ukuran bebas dan biasanya berukuran besar, misalnya 50cm x 120cm, 1m x 3m, hingga ukuran lebih besar sekalipun, sesuai pesanan. Biasanya ukuran Relief tersebut tidak dibuat dari satu lempeng batu melainkan beberapa bagian yang kemudian pada proses pemasangannya, bagian-bagian yang terpisah itu lalu ditempelkan di dinding dan disambungkan menjadi satu gambar utuh sambil menambalnya pada pertemuan tiap bagiannya hingga rapi. Misalnya saja Relief ukuran 1m x 3m biasanya dibuat dari 12 lembar lempengan batu ukuran 50cm x 50cm. Hal ini dimaksudkan agar pada saat pemasangannya menjadi lebih ringan. Namun demikian, sebenarnya bisa saja memesan Relief ukuran besar, misalnya ukuran 1m x 2m dari satu lempeng batu, namun tentunya dalam hal ini harga pun menjadi semakin mahal.
Secara sederhana bentuk dan hasil ukiran pada Relief terbagi 2, yaitu Relief 2 dimensi dan Relief 3 dimensi. Relief dengan ukiran 2 dimensi ini pengerjaannya tidak terlalu rumit dan detail, hasil ukirannya hanya tampak dari arah depan. Beberapa jenis tanaman, seperti bambu, pohon pisang, ilalang dan bunga-bungaan, biasa dipakai sebagai tema Relief ini.
Sedangkan ukiran Relief 3 dimensi lebih rumit dan detail, dikarenakan bentuk visualisasi dari hasil ukirannya harus juga bisa dinikmati dari samping kiri dan kanan selain tentunya dari arah depan bidang Relief. Sebagai contoh, Relief 3 dimensi yang mengambil tema Ramayana, penggambaran tokohnya akan tampak hidup, struktur tubuhnya, seperti tangan yang mengacung, atau tubuh kuda yang diukir laksana menempel hingga penggambaran tetumbuhan seperti dahan dan rantingnya yang di ukir sedetail mungkin.
Ornamenent dan Relief batu alam ada pula yang berbentuk bolong dan tembus hingga pemandangan di belakangnya tampak, jenis ini disebut Ornament Loster dan Relief Loster. Biasanya bentuk loster ini dipasang pada bidang pagar atau sebagai pengganti partisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar